dinsdag 3 april 2012

Sakit itu Menyebalkan!

Jangankan bayi, orang dewasa saja kalau sakit, pasti sebel kan?

Belum pernah Hayley sakit separah ini. Muntah muntah, diare, dan panas semenjak sabtu lalu. sudah empat hari! Makan nggak selera, minum pun sebisanya saja... pipis sedikit, tapi poopnya banyak banget! en diare tentunya... kasiaan.

Waktu di Indonesia juga pernah sakit sampe lesu.
Walau lemes, dia tetap ceria. tetap, bla bla bla bla seharian dan mamamamama, tatatatatata, babababa, ahahahahahah. senang sih dengarnya dia bisa tetap kuat, tapi tetap saja, kasiaan!

Meski kasian, kesal dan khawatir, hanya satu yang saya kuatkan di otak, ini sakit biar cepet gede! (kalau kata orang tua dulu sering bilang)... supaya bisa terus tumbuh kuat, bayi memang harus sakit, badannya harus melawan segala partikel asing yang masuk ke dalam tubuhnya. Kalau sudah sembuh nanti, dia pasti lebih kuat. Kalau kata orang Belanda, ze zal sterker dan ooit geworden!

Cepat sembuh ya nak, mama papa ikutan lesu lihat kamu lesu.


maandag 12 maart 2012

Met Papa Naar Het Dierenpark Olifanten Kijken

Afgelopen zondag, gingen papa en mama en Hayley naar Rhenen, naar Het Ouwehand Dierenpark. De eerste ervaring voor Hayley naar al die beestjes te kijken. Hayley vond de aquarium het leukste, want daar zag ze die ikantjes weer, die ze in Jakarta heb gezien. Maar toch is het gezellig, met papa op de arm, de olifanten kijken.

Jongens, meisjes, aan de kant,
daar komt papa Olifant.
Grote voeten, grote oren,
en een lange slurf van voren.
Jongens, meisjes, aan de kant,
daar komt papa Olifant.

maandag 27 februari 2012

Her First Big Trip

Indonesia!
Yes it is!
So small but so easy to be carried on a great trip for 5 weeks!

Awalnya deg-degan juga aku membawa kamu sendiri selama 5 minggu ke Indonesia. Papa tak bisa ikut karena kerja. Akhirnya Oma Willy ikut, walau hanya untuk 2 minggu pertama saja.

Ternyata.... kamu pintar sekali nak!Nggak nangis sama sekali! Malah mata kamu itu loh, susah banget dimeremin, ingin lihat semua, ingin menyaksikan semua. Padahal kamu sudah capek. Sudah lelah lihat semua hal. Begitu sampai Jakarta, justru kamu ingin tidur, tapi nggak bisa karena semua orang ingin main sama kamu. Kasian anakku.

Dua hari pertama kami tak ke mana-mana, hanya beli beberapa hal saja di junction. Walau kamu tidak bilang kamu lelah, mami tahu kamu capek menyaksikan dan mengalami semua hal yang baru. Kalau kamu bisa ngomong, kamu pasti bilang, "banyak banget orang sih mam! Pusing aku!"

Semua tante, om, kakak dan sanak saudaramu penasaran sama kamu. Semua ingin say hello, ingin gendong, ingin main, ingin jembil jembil, ingin menatap kamu deh pokoknya. Haah, kapan istirahatnya??? Apalagi Oma, tak satu detik pun dia lewatkan tanpamu lima minggu itu. Betapa dia ingin selalu dekat kamu, nak.

Setelah seminggu adaptasi akhirnya keluar jugalah... kamu diare... Awalnya aku tenang, tapi begitu kamu mulai merintih kesakitan karena pantat kamu merah-merah, mami mulai khawatir. Kalau di Belanda kamu tak akan diberi apa pun oleh dokter, paling obat untuk ruam popokmu saja. Awalnya mami pun tak ingin ajak kamu ke dokter... ah yah... tapi mana bisa seperti itu di Indonesia. Oma ngomong begini, tante ngomong begitu, kakak ngomong begini, mba ngomong begitu... aaah, aku tak punya suara! Tapi ini anakku! Aku yang paling tahu apa yang dia butuhkan dan perlukan!


Untungnya setelah beberapa hari kamu pun sehat lagi... Namun dua minggu berikutnya ... Panas! AAAAh kenapa ini... Oh Jakarta, udaramu sumber penyakit!Untuk kedua kalinya kamu harus ke dokter, karena suara mamamu ini yang ingin supaya kamu sakit dan pulih dirumah tanpa obat-obatan yang merusak tubuh itu, tak didengar, semua ingin kamu dibawa ke dokter dan dapat obat! Kenapa sih harus obat obat dan obat melulu, kalau masih bisa dirumah saja dan biar ditunggu sampai sembuh saja kan lebih baik. ... antibiotik yang tadinya tak mau aku berikan pun terpaksa diberi.... karena... pendapatku tak dipandang... Maafkan mami ya nak, kalau kamu akhirnya harus merasakan obat yang tidak enak itu.

Walau kamu sakit, mamimu sudah terlanjur membooking fotografer untuk sesi foto. Tak bisa dijadwal ulang lagi. Alhasil beginilah foto-fotomu. Sendu. Padahal kamu anak yang ceria sekali. Ah, tapi tak apa, ini sebagai kenangan pertama perjalanan besarmu ke tanah kelahiran mami. Mudah-mudahan kamu selalu senang ya nak, kalau kita pergi ke Indonesia.

Waktu lima minggu itu cepat sekali. Kamu pun bertambah besar. Namun sedih juga rasanya harus meninggalkan kampung halaman mami. Kamu pun sepertinya sudah terbiasa dengan rutinitas bersama oma. Di hari keberangkatan pulang pun kamu merasa sedih sepertinya. Lesu dan tak banyak ketawa. Begitu tiba di Belanda, kamu diare lagi... aaah ternyata walau kamu terlihat biasa saja, perjalanan ini memang terlalu besar untuk kamu, tubuh mungilmu itu harus masih beradaptasi dan pelan pelan mencerna semua yang kamu alami dan lihat. Maafkan mami ya nak, kalau terlalu cepat membawamu ke sana kemari. Biar kamu jadi anak mandiri dan pemberani, tidak terus terusan di rumah dan dibalik selimut saja. Lihat dunia, begitu banyak hal baru yang bisa kamu lihat dan alami.

Sampai ke perjalanan kita selanjutnya!

donderdag 15 december 2011

Enam Bulan Berikutnya

It's December! 

Tak terasa!Hayley sudah enam bulan. Ini dia fotonya waktu tepat berusia enam bulan.

Saya sebagai maminya tentu bangga dengan perkembangan putriku ini.

Memasuki usia enam bulan Hayley sudah bisa banyaaak hal. Pertama, Hayley itu cerewet banget! Tiap hari kerjanya ngobrooool terus, walau hanya, wawawawa, aaa,aaa, aaa, ah,ah, ah, arrrggghh...brr,brr,brr, tapi buat bayi enam bulan dia termasuk yang cerewet sekali.

Hayley sudah bisa makan roti, nasi dan kue kering!Awalnya saya agak takut memberinya langsung roti dan nasi, tapi kata dokternya di posyandu sudah bisa dan justru bagus untuk perkembangan mulut dan rahangnya. 

eeeh, ternyata memang dia suka tuh. Lebih Ok lagi Hayley ternyata lebih suka nasi dibanding roti. Haha! Ternyata kamu anak Indonesia, nak. Ini dia nih foto waktu Hayley pertama kali makan roti bermentega.


Badan Hayley sudah kuat sekali untuk duduk. Tiap kali digendong papa, mami dan opa oma, maunya duduk tegap atau berdiri. Walau belum bisa duduk sendiri, tapi usahanya untuk nungging-nungging ketika tengkurap sudah keliatan. Tinggal usaha yang lebih giat lagi, pasti kamu bisa merangkak, nak! lalu duduk sendiri deh!

Menurut ibu pengasuhnya Hayley disekolah a.k.a daycare, Hayley dibilang knuffelkontje, alias si manja. Senangnya gusel-gusel dan dicium-cium dan senang main-main sambil ngobrol dan ketawa. Ibu pengasuhnya suka sama Hayley. 

Ah betapa bangga kami padamu, nak!Tiap kali melihat mata kamu yang lucu itu, hilang semua derita dunia!Apalagi sambil diiringi celotehanmu yang antusias itu... aah benar-benar tiada duanya rasa bangga menjadi ibu itu.



maandag 20 juni 2011

HAYLEY AMALIA

Hore!
Kamu tiba di dunia!
Beberapa hari setelah aku menulis memo terakhir untuk blog ini...
Selamat datang putriku yang cantik!
Kami menamaimu,

HAYLEY AMALIA VAN DE LAAR

Jika nanti kamu ingin tahu kenapa kamu diberi nama ini...
Hayley: bisa diartikan gabungan dari namaku dan papamu: HA-rold dan YuLia... namun karena HAYL itu aneh, jadilah kami percantik menjadi HAYLEY...
Nama ini sudah kami persiapkan bertahun-tahun. Ketika papa mama masih pacaran. Ada satu penyanyi kesukaan papamu yang punya putri dan diberi nama Hayley. Kami berdua suka nama itu, dan kalau dipikir-pikir, nama itu bisa dibuat dari gabungan dua nama kami.
Cari mencari, akhirnya mama juga tahu arti namamu. Kalau arti nama papamu, Harold: A young leader, namamu pun juga berarti demikian: A young women leader. Mudah-mudahan kamu menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana untuk dirimu sendiri, orang disekitar, negara dan dunia.

AMALIA.
Belanda punya putri mahkota sekarang, anaknya pangeran Willem Alexander dan putri Maxima. Mama ngefans dengan Maxima, dan kamu pun lahir di rumah sakit Maxima Medisch Centrum di Veldhoven. Putri sulung Maxima bernama Amalia. Putri cantik, tembem, lucu, pintar dan diplomatis. Mama dan papa berharap kamu nanti bisa menjadi seperti Amalia, cantik, tembem, lucu, pintar dan diplomatis atau... bijaksana. Tetapi nama Amalia juga bisa artikan: Amor Harold Yulia: Cintanya Harold dan Yulia.


Hayley's first few seconds on earth.
Putri kecilku lahir tanggal 4 juni 2011, pukul 19.37 lewat operasi Ceasar.
Aku sebenarnya tak ingin menjalani operasi. Aku ingin melahirkanmu senormal mungkin. Namun ....
Ketubanku pecah tanggal 3 juni 2011 pukul 05.10 pagi. 12 jam berlalu, namun tak kurasa sakit menggila yang mereka sebut weeen atau kontraksi itu. Aku kebingungan dan khawatir. Apa kamu dapat cukup makanan dan minuman di dalam sana, setelah ketubanku pecah? Oma dan semua tante dan om-mu di Jakarta resah. Sms demi sms aku terima, semua menyarankan untuk segera ke rumah sakit. Tapi sistem di Belanda beda sekali dengan di Indonesia. Bidan baru bisa mengirim aku ke rumah sakit setelah 24 jam tak ada reaksi kontraksi.

Pukul 11.15 malam tanggal 3 juni. Perutku mulai sakit. Keram, sakit amit-amit. Ini terjadi tiap sepuluh menit. Papamu langsung menelefon bidan lagi. Mereka bilang, akan mengecek pukul 02.00 pagi. Ketika bidan datang, sakit perut yang kurasakan semakin parah, tapi aku masih bisa tertawa dan bicara dengan papamu dan bidan. Kata bidan, bukaanku baru 1 cm setelah beberapa jam kontraksi. Mereka pulang dan bilang akan kembali pukul 05.00.

Pukul 05.00 tanggal 4 juni. Sakit perutku makin dahsyat dan terasa tiap 3 - 4 menit. Bidan datang. Namun, bukaanku masih 1 cm. Akhirnya mereka memutuskan membawaku ke rumah sakit. Pihak rumah sakit akan ambil alih proses persalinan karena kondisi air ketuban yang sudah lebih dari 24 jam pecah. Persalinan harus ditangani gyneacoloog.

Pukul 07.00 pagi tanggal 04 juni. Setelah berpisah dengan bidan, aku diberi infus untuk mempercepat kontraksi sehingga bukaan pun semakin lebar. Ya Tuhan.... sakiiiiiiiiiiiiiiit! Tak terbayangkan betapa sakitnya seluruh badanku saat kontraksi. Rasa sakit yang paling menyakitkan yang pernah kurasakan. Nyeri ini kurasakan tiap 2 menit. Rasanya ingin pingsan!

Pukul 10.30 tanggal 04 juni. "Ruggenprik!!!" teriakku. Atau epidural... suntikan ditulang rusuk untuk menghilangkan rasa sakit. Aku tak tahan lagi. Dokter pun bilang, lebih baik aku mendapatkan ruggenprik, karena tenagaku sudah melemah. Padahal aku harus menyimpan tenaga untuk mendorongmu nanti.
Tetapi... bukaanku baru 2 cm, setelah 3 jam setengah diberi infus.

Setelah mendapatkan ruggenprik, aku mulai tenang dan bisa tidur sebentar. obat perangsang kontraksi pun akhirnya ditambah supaya bukaan semakin cepat.

Pukul 15.00. Dokter datang untuk memeriksa seberapa lebar bukaannya. 3 cm!!!! selama itu hanya 3 cm.
Ok, dokter pun bilang. kita coba 1 setengah jam lagi... jika masih 3 cm... tak ada cara lain selain operasi.

Pukul 16.30. Dokter dan suster datang. Merogoh bagian dalamku .... meneliti... lalu memberi tatapan kekecewaan. "hmm..."... "masih 3 cm, dok?" ujarku... "Iya, mevrouw. Sepertinya tidak mau melebar juga. Saya akan diskusikan dengan rekan saya, apa tindakan yang akan dilakukan. Tunggu sebentar ya."

Setengah jam kemudian dia kembali dengan tatapan yang sama. Tatapan yang sebenarnya tak perlu dijelaskan dengan kata-kata lagi karena aku sudah tahu apa yang akan dia katakan. C section! Operasi Ceasar.

Segala persiapan dilakukan untuk operasi ceasar. Aku mulai lemah... menangis ketakutan. Aku hanya ingin kamu selamat! Untungnya papamu ada disampingku.

Pukul 19.37, 4 juni 2011. Ketika aku dan papamu sedang ngobrol dan dalam waktu bersamaan kurasakan perutku dioyak-oyak tim operasi... "owe..............".... Kamu lahir di dunia!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Selamat datang nak

zaterdag 28 mei 2011

Het is zo ver

Minggu ke 38!

Kamu sudah semakin berat dalam perutku. Tidurku tak nyenyak lagi, karena tiap kali berganti posisi, dirimu ikut bergelinding bersama tubuhku... Aduuuh, berat nak!
"Ah ya, ini belum apa-apa," pikirku.

Semua sudah siap, kecuali mental mama dan papamu ini, mungkin. Sebenarnya aku tak sebegitu takut atas proses kelahiranmu, tapi aku takut akan waktu setelahnya... bagaimana jika aku lelah dan bosan? Mana bisa aku bilang, "ah udah ah, capek, tinggal aja," kamu bukan mainan, tapi manusia! Aku akan membesarkan seorang manusia. Seorang titipan Tuhan. Bisakah????

Masih tak percaya sebenarnya, bahwa sebentar lagi, akan ada yang benar-benar berubah dalam hidupku dan ayahmu. Karenamu semuanya pasti akan berubah. Tanggung jawab kami akan bertambah. Tidak hanya untuk diri sendiri, tapi terutama untuk kamu. Kamu akan jadi orang terpenting dalam hidup kami. Bisakah kami menjaga dan mendidikmu sebagaimana orang tua kami menjaga dan mendidik kami????? Hanya itu ketakutanku.... Bantu aku ya, nak. Kamu boleh saja mengkoreksi dan mengingatkan mamamu ini yang kadang-kadang slordig, mama juga manusia.

Postingan berikutnya, mungkin kamu sudah lahir....
Deg-degan.... jarum jam kelahiranmu berdetka kencang sekarang... tik, tok, tik, tok, tik, tok...