22 Minggu
Wah, sudah lewat setengah jalan. Deg, deg, degan kah aku? Sedikit sih, tapi aku lebih khawatir tentang dirimu. Apa kamu baik-baik saja didalam sana? Apa kamu sehat 100%? Apa kamu bisa dengar aku dan ayahmu bicara padamu? Apa kamu senang di sana? Apa kamu, ... apa kamu... Ah banyak sekali pertanyaan dikepalaku tentangmu.
Kamu kadang juga suka memberi tanda "mami, aku sedang bermain di dalam sini." Tandanya: kamu kadang menggelitikku. Walau masih lembut, aku senang sekali merasakannya, membuatku tenang, bahwa kamu masih bahagia didalam sana.
Jangan cepat-cepat ingin keluar ya... tapi jangan juga terlalu lama di dalam sana. Kami penasaran! Dua hari lagi, kamu akan dengar suara Oma Indonesia dan semua saudara-saudara di Jakarta. Senangnya! Tapi tegang juga sih, karena aku khawatir aku akan kelelahan dalam perjalanan. Kalau aku kelelahan, kamu juga pasti bisa merasakannya.
Walau aku begitu bahagia dan senang bukan kepalang memilikimu dalam tubuhku, kadang aku juga suka sedih karena badanku berubah seluruhnya. Sebenarnya sih ngga sedih... hmm, bagaimana aku mengatakannya... sebal. Aku ingin memilikimu dan sangat senang diberi anugrah ini... tapi kenapa badanku jadi berubah banget???
Ayahmu, yang sangat baiiik itu, selalu bilang: "ngga, kamu cantik, kamu punya mukjizat dalam perut. Omong kosong itu kalau kamu itu jelek,". Yah, dia bisa bilang apa lagi, kalau dia bilang aku jelek, pasti aku sedih. Kalau dia ngga berkomentar, aku juga pasti bete!
Perut Besar
Namun kadang orang-orang bilang betapa besarnya perutku. Masa sih? "Ih, masih lama loh, kog perutnya sudah besar sekali, yakin ngga kembar?" Maaf jika aku bicara kasar. Tapi... Keparat! Kenapa sih harus selalu menilai berdasarkan penampilan? Yang lebih penting lagi: kenapa sih harus menilai orang??? Semua kan beda-beda, kalau semua orang hamil bentuk perutnya sama, betisnya sama, pantatnya sapa... yah yang lahir anaknya sama semua dong!???!!!
Kalau satu dua kali mendengar komentar macam itu, biasa... ngga papa... tapi kalau sudah berkali-kali dan diucapkan dari mulut yang sama, kan itu namanya minta dijejelin sambel! Mind your own business!
Maaf, jika kamu dengar atau bisa merasakan ini. Tapi mudah-mudahan kamu bisa mengerti kenapa aku kadang tidak sabaran.
Yang terpenting adalah, kamu sehat, sempurna dan bahagia. Tinggal 18 minggu lagi, mudah-mudahan.. kan kami pun bisa melihatmu, menimangmu, menciummu, memelukmu.
Agar nanti, dia bisa baca sendiri kisah awal dirinya. Agar nanti, dia tahu betapa berharganya dia. Agar nanti, dia ingat kami sangat menyayanginya. Hartjelief, welkom in onze wereld!
woensdag 9 februari 2011
maandag 24 januari 2011
20 Weken! 20 Minggu
![]() |
24 januari 2011, week 20 |
Besok aku dan ayahmu akan bertemu kamu lagi. Mudah-mudahan kamu baik-baik saja yah di dalam sana. Sedikit demi sedikit aku merasakan gerakmu. Paling tidak itu perkiraanku. Kadang, kalau aku duduk atau sedang diam diri, kurasakan kelitikan jemarimu. Kamu lagi ngapain sih? Breakdance? Berenang? lompat-lompat? lari marathon? Jangan terlalu hiper aktif yah, yang susah nanti kami berdua.
Wij kunnen niet wachten tot morgen! Wij zien je weer morgen en hopelijk kunnen wij ook weten wat je wordt! spannend!
Oya, Alhamdulillah kami sudah dapat beberapa barang untukmu. Tak perlu beli, karena kami dapat pinjaman. Wah, ternyata keperluan kamu banyak banget sih! Aku, yang sudah punya kebanyakan barang saja, kalah sama keperluan bayi!. Segala pernak-pernik dengan segala macam nama yang aneh itu, buat aku dan ayahmu kebingungan! hah, ini apa, itu apa, trus kenapa harus punya ini itu? apa bedanya? Pusing. Mudah-mudahan kami bisa mempersiapkannya tepat waktu yah. Yang jelas kami ingin kamu nyaman ketika tiba di dunia.
Ini dia beberapa barang pinjaman itu.
Maxi cosi, wiegje, camping bedje, quiny, dan tempat ganti popok... kalau bonekanya itu punyaku, tapi akan kuhibahkan untukmu! |
zondag 2 januari 2011
It's 2011 Already!
Kamis lalu, kami berdua kembali mendengar detak jantungmu. Ajaib!! Kami sempat merekamnya, tapi sayang, hanya rekaman suara, jadi tak bisa ditaruh di blog ini. Akan aku coba nanti mencari akal supaya bisa ditaruh di blog ini. Supaya kamu nanti bisa mendengar detak jantung pertamamu! Lebih kencang dari jantungku. Bagai kamu sedang lari marathon di dalam sana.
Hari ini hari minggu, 2 Januari 2011. Ya, 2011! Sudah tahun 2011. Cepat sekali waktu berlalu. Tahun ini akan menjadi tahun yang paling berarti buat kami berdua. Tahun kami akan menyambutmu! Lima bulan lagi dan kamipun bisa mendengar lengkingan suaramu. Akankah seperti aku, atau seperti ayahmu yah?
Mungkin ada baiknya jika aku juga menuliskan blog ini dalam bahasa Belanda, karena kami bertekad mendidikmu dalam dua bahasa, bahkan kalau bisa tiga bahasa sekaligus. Namun, mengapa aku tidak konsisten saja menulis dalam bahasa Indonesia, toh kamu tiap hari akan berbahasa Belanda di sekolah, di jalan, di luar rumah. Anggaplah ini bacaan selingan kala kamu kangen Indonesia. Separuh dari jiwamu.
Ah, rencana, rencana, rencana... yang hanya bisa kami berdua lakukan sampai saat ini adalah merencanakan. Bagaiamana kamu nanti lahir, tidur di mana, bagaimana oma opa di Belanda dan oma Indonesia melihatmu... ah, macam-macam.... bayangan demi bayangan dan impian kami untuk kamu. Tapi belum bisa kami realisasikan, karena kami masih menantimu. Cepat datang ya, tapi jangan terlalu cepat juga, karena aku masih harus bekerja dan masih harus ke Indonesia berkunjung ke Oma Indonesia.
Ah, 2011... pasti tanpa terasa tahun ini pun akan segera berganti... dan kami sudah menggenggammu dipelukan kami.
![]() |
16 minggu |
Mungkin ada baiknya jika aku juga menuliskan blog ini dalam bahasa Belanda, karena kami bertekad mendidikmu dalam dua bahasa, bahkan kalau bisa tiga bahasa sekaligus. Namun, mengapa aku tidak konsisten saja menulis dalam bahasa Indonesia, toh kamu tiap hari akan berbahasa Belanda di sekolah, di jalan, di luar rumah. Anggaplah ini bacaan selingan kala kamu kangen Indonesia. Separuh dari jiwamu.
Ah, rencana, rencana, rencana... yang hanya bisa kami berdua lakukan sampai saat ini adalah merencanakan. Bagaiamana kamu nanti lahir, tidur di mana, bagaimana oma opa di Belanda dan oma Indonesia melihatmu... ah, macam-macam.... bayangan demi bayangan dan impian kami untuk kamu. Tapi belum bisa kami realisasikan, karena kami masih menantimu. Cepat datang ya, tapi jangan terlalu cepat juga, karena aku masih harus bekerja dan masih harus ke Indonesia berkunjung ke Oma Indonesia.
Ah, 2011... pasti tanpa terasa tahun ini pun akan segera berganti... dan kami sudah menggenggammu dipelukan kami.
dinsdag 28 december 2010
Kamu Sekarang Sudah 16 Minggu
Maksud hati ingin menuliskan cerita tentangmu dari awal kami tahu kamu akan hadir dalam hidup kami. Tapi, aku dan ayahmu sama-sama sibuk mencari bekal untuk kamu. Supaya kamu nanti bisa menikmati hidup yang lebih baik dari kami.
Tanya dinyana, kamu sudah ada dalam hidup kami selama 16 minggu! Gambar echo ini diambil kamu masih 11 minggu. Lima minggu berlalu dan kami pun selalu rindu padamu.
Aneh, padahal kami belum benar-benar kenal kamu. Baru melihat siluet wajah, tangan, kaki dan badanmu saja. Juga baru mendengar bagaimana detak jantungmu berdetak lebih kencang dan cepat dari detak jantungku.
Aku pun belum merasa ada makhluk hidup dalam diriku. Meski perutku sudah memperlihatkan tanda itu.
Tepat ketika aku merasa "aah, kamu kuat kog, aku pasti bisa ngapain aja selama kamu diperutku..." , kamu pun mengingatkanku. Seakan-akan kamu ingin bilang; "Mam, aku ini kecil loh, hayo ingat, jangan terlalu hiperaktif mam, aku juga capek!". Kamu pintar!
Akhirnya aku pun kini terbaring kelelahan, sudah empat hari. Meski tiap hari mencoba aktif lagi, kamu mengingatkanku lagi. Detak jantungku menjadi cepat dan nafasku menjadi terengah-engah... lelah. Berbaring lagi, istirahat lagi.
Kalau sakit dan kelelahanku sudah pulih, kamu harus bantu aku lagi ya? Bagaimanapun juga, aku harus terus kerja dan beraktivitas supaya kamu juga tidak jadi manusia malas nanti!.
Aku belum mengenalmu, tapi aku tahu kamu pintar!
Tanya dinyana, kamu sudah ada dalam hidup kami selama 16 minggu! Gambar echo ini diambil kamu masih 11 minggu. Lima minggu berlalu dan kami pun selalu rindu padamu.
Aneh, padahal kami belum benar-benar kenal kamu. Baru melihat siluet wajah, tangan, kaki dan badanmu saja. Juga baru mendengar bagaimana detak jantungmu berdetak lebih kencang dan cepat dari detak jantungku.
Aku pun belum merasa ada makhluk hidup dalam diriku. Meski perutku sudah memperlihatkan tanda itu.
Tepat ketika aku merasa "aah, kamu kuat kog, aku pasti bisa ngapain aja selama kamu diperutku..." , kamu pun mengingatkanku. Seakan-akan kamu ingin bilang; "Mam, aku ini kecil loh, hayo ingat, jangan terlalu hiperaktif mam, aku juga capek!". Kamu pintar!
Akhirnya aku pun kini terbaring kelelahan, sudah empat hari. Meski tiap hari mencoba aktif lagi, kamu mengingatkanku lagi. Detak jantungku menjadi cepat dan nafasku menjadi terengah-engah... lelah. Berbaring lagi, istirahat lagi.
Kalau sakit dan kelelahanku sudah pulih, kamu harus bantu aku lagi ya? Bagaimanapun juga, aku harus terus kerja dan beraktivitas supaya kamu juga tidak jadi manusia malas nanti!.
Aku belum mengenalmu, tapi aku tahu kamu pintar!
Abonneren op:
Posts (Atom)