woensdag 9 februari 2011

Sudah Setengah Jalan

22 Minggu


Wah, sudah lewat setengah jalan. Deg, deg, degan kah aku? Sedikit sih, tapi aku lebih khawatir tentang dirimu. Apa kamu baik-baik saja didalam sana? Apa kamu sehat 100%? Apa kamu bisa dengar aku dan ayahmu bicara padamu? Apa kamu senang di sana? Apa kamu, ... apa kamu... Ah banyak sekali pertanyaan dikepalaku tentangmu.

Kamu kadang juga suka memberi tanda "mami, aku sedang bermain di dalam sini." Tandanya: kamu kadang menggelitikku. Walau masih lembut, aku senang sekali merasakannya, membuatku tenang, bahwa kamu masih bahagia didalam sana.

Jangan cepat-cepat ingin keluar ya... tapi jangan juga terlalu lama di dalam sana. Kami penasaran! Dua hari lagi, kamu akan dengar suara Oma Indonesia dan semua saudara-saudara di Jakarta. Senangnya! Tapi tegang juga sih, karena aku khawatir aku akan kelelahan dalam perjalanan. Kalau aku kelelahan, kamu juga pasti bisa merasakannya.

Walau aku begitu bahagia dan senang bukan kepalang memilikimu dalam tubuhku, kadang aku juga suka sedih karena badanku berubah seluruhnya. Sebenarnya sih ngga sedih... hmm, bagaimana aku mengatakannya... sebal. Aku ingin memilikimu dan sangat senang diberi anugrah ini... tapi kenapa badanku jadi berubah banget???

Ayahmu, yang sangat baiiik itu, selalu bilang: "ngga, kamu cantik, kamu punya mukjizat dalam perut. Omong kosong itu kalau kamu itu jelek,". Yah, dia bisa bilang apa lagi, kalau dia bilang aku jelek, pasti aku sedih. Kalau dia ngga berkomentar, aku juga pasti bete!


Perut Besar
Namun kadang orang-orang bilang betapa besarnya perutku. Masa sih? "Ih, masih lama loh, kog perutnya sudah besar sekali, yakin ngga kembar?" Maaf jika aku bicara kasar. Tapi... Keparat! Kenapa sih harus selalu menilai berdasarkan penampilan? Yang lebih penting lagi: kenapa sih harus menilai orang??? Semua kan beda-beda, kalau semua orang hamil bentuk perutnya sama, betisnya sama, pantatnya sapa... yah yang lahir anaknya sama semua dong!???!!!

Kalau satu dua kali mendengar komentar macam itu, biasa... ngga papa... tapi kalau sudah berkali-kali dan diucapkan dari mulut yang sama, kan itu namanya minta dijejelin sambel! Mind your own business!

Maaf, jika kamu dengar atau bisa merasakan ini. Tapi mudah-mudahan kamu bisa mengerti kenapa aku kadang tidak sabaran.

Yang terpenting adalah, kamu sehat, sempurna dan bahagia. Tinggal 18 minggu lagi, mudah-mudahan.. kan kami pun bisa melihatmu, menimangmu, menciummu, memelukmu.