maandag 20 juni 2011

HAYLEY AMALIA

Hore!
Kamu tiba di dunia!
Beberapa hari setelah aku menulis memo terakhir untuk blog ini...
Selamat datang putriku yang cantik!
Kami menamaimu,

HAYLEY AMALIA VAN DE LAAR

Jika nanti kamu ingin tahu kenapa kamu diberi nama ini...
Hayley: bisa diartikan gabungan dari namaku dan papamu: HA-rold dan YuLia... namun karena HAYL itu aneh, jadilah kami percantik menjadi HAYLEY...
Nama ini sudah kami persiapkan bertahun-tahun. Ketika papa mama masih pacaran. Ada satu penyanyi kesukaan papamu yang punya putri dan diberi nama Hayley. Kami berdua suka nama itu, dan kalau dipikir-pikir, nama itu bisa dibuat dari gabungan dua nama kami.
Cari mencari, akhirnya mama juga tahu arti namamu. Kalau arti nama papamu, Harold: A young leader, namamu pun juga berarti demikian: A young women leader. Mudah-mudahan kamu menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana untuk dirimu sendiri, orang disekitar, negara dan dunia.

AMALIA.
Belanda punya putri mahkota sekarang, anaknya pangeran Willem Alexander dan putri Maxima. Mama ngefans dengan Maxima, dan kamu pun lahir di rumah sakit Maxima Medisch Centrum di Veldhoven. Putri sulung Maxima bernama Amalia. Putri cantik, tembem, lucu, pintar dan diplomatis. Mama dan papa berharap kamu nanti bisa menjadi seperti Amalia, cantik, tembem, lucu, pintar dan diplomatis atau... bijaksana. Tetapi nama Amalia juga bisa artikan: Amor Harold Yulia: Cintanya Harold dan Yulia.


Hayley's first few seconds on earth.
Putri kecilku lahir tanggal 4 juni 2011, pukul 19.37 lewat operasi Ceasar.
Aku sebenarnya tak ingin menjalani operasi. Aku ingin melahirkanmu senormal mungkin. Namun ....
Ketubanku pecah tanggal 3 juni 2011 pukul 05.10 pagi. 12 jam berlalu, namun tak kurasa sakit menggila yang mereka sebut weeen atau kontraksi itu. Aku kebingungan dan khawatir. Apa kamu dapat cukup makanan dan minuman di dalam sana, setelah ketubanku pecah? Oma dan semua tante dan om-mu di Jakarta resah. Sms demi sms aku terima, semua menyarankan untuk segera ke rumah sakit. Tapi sistem di Belanda beda sekali dengan di Indonesia. Bidan baru bisa mengirim aku ke rumah sakit setelah 24 jam tak ada reaksi kontraksi.

Pukul 11.15 malam tanggal 3 juni. Perutku mulai sakit. Keram, sakit amit-amit. Ini terjadi tiap sepuluh menit. Papamu langsung menelefon bidan lagi. Mereka bilang, akan mengecek pukul 02.00 pagi. Ketika bidan datang, sakit perut yang kurasakan semakin parah, tapi aku masih bisa tertawa dan bicara dengan papamu dan bidan. Kata bidan, bukaanku baru 1 cm setelah beberapa jam kontraksi. Mereka pulang dan bilang akan kembali pukul 05.00.

Pukul 05.00 tanggal 4 juni. Sakit perutku makin dahsyat dan terasa tiap 3 - 4 menit. Bidan datang. Namun, bukaanku masih 1 cm. Akhirnya mereka memutuskan membawaku ke rumah sakit. Pihak rumah sakit akan ambil alih proses persalinan karena kondisi air ketuban yang sudah lebih dari 24 jam pecah. Persalinan harus ditangani gyneacoloog.

Pukul 07.00 pagi tanggal 04 juni. Setelah berpisah dengan bidan, aku diberi infus untuk mempercepat kontraksi sehingga bukaan pun semakin lebar. Ya Tuhan.... sakiiiiiiiiiiiiiiit! Tak terbayangkan betapa sakitnya seluruh badanku saat kontraksi. Rasa sakit yang paling menyakitkan yang pernah kurasakan. Nyeri ini kurasakan tiap 2 menit. Rasanya ingin pingsan!

Pukul 10.30 tanggal 04 juni. "Ruggenprik!!!" teriakku. Atau epidural... suntikan ditulang rusuk untuk menghilangkan rasa sakit. Aku tak tahan lagi. Dokter pun bilang, lebih baik aku mendapatkan ruggenprik, karena tenagaku sudah melemah. Padahal aku harus menyimpan tenaga untuk mendorongmu nanti.
Tetapi... bukaanku baru 2 cm, setelah 3 jam setengah diberi infus.

Setelah mendapatkan ruggenprik, aku mulai tenang dan bisa tidur sebentar. obat perangsang kontraksi pun akhirnya ditambah supaya bukaan semakin cepat.

Pukul 15.00. Dokter datang untuk memeriksa seberapa lebar bukaannya. 3 cm!!!! selama itu hanya 3 cm.
Ok, dokter pun bilang. kita coba 1 setengah jam lagi... jika masih 3 cm... tak ada cara lain selain operasi.

Pukul 16.30. Dokter dan suster datang. Merogoh bagian dalamku .... meneliti... lalu memberi tatapan kekecewaan. "hmm..."... "masih 3 cm, dok?" ujarku... "Iya, mevrouw. Sepertinya tidak mau melebar juga. Saya akan diskusikan dengan rekan saya, apa tindakan yang akan dilakukan. Tunggu sebentar ya."

Setengah jam kemudian dia kembali dengan tatapan yang sama. Tatapan yang sebenarnya tak perlu dijelaskan dengan kata-kata lagi karena aku sudah tahu apa yang akan dia katakan. C section! Operasi Ceasar.

Segala persiapan dilakukan untuk operasi ceasar. Aku mulai lemah... menangis ketakutan. Aku hanya ingin kamu selamat! Untungnya papamu ada disampingku.

Pukul 19.37, 4 juni 2011. Ketika aku dan papamu sedang ngobrol dan dalam waktu bersamaan kurasakan perutku dioyak-oyak tim operasi... "owe..............".... Kamu lahir di dunia!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Selamat datang nak